Langsung ke konten utama

Menjadi Sejatinya 'Mahasiswa'



           

           Sejarah memberikan bacaan menarik tentang dahsyatnya peran pemuda bagi peradaban suatu bangsa. Melirik bumi Indonesia, istilah pemuda terang dikenal sebagai pelopor kemerdekaan, saat dimana perwakilan suku mengikrarkan diri untuk mengikat satu raga dan tekad persatuan untuk kemerdekaan bangsanya, lantas terukir sebagai momentum Sumpah Pemuda. Pun belum lama terjadi, momentum pemuda kembali terukir saat tirani kurang bersahabat terhadap rakyat, kali ini sosok mereka dikenal mahasiswa, tidak lagi tradisionalis, kini mereka bergerak ilmiah sebagai bagian dari kaum intelektual, kejadian itu tercatat rapih dalam benak rakyat di era orde baru. Itulah sosok pemuda dan mahasiswa di abad 20.

            Zaman berganti dan tak elak perubahan kian menjadi, terlebih mereka para mahasiswa. Jati diri mempertanyakan setiap insan mahasiswa baru ketika tibanya di kampus impian , karna teringat dalam tentang sosok mahasiswa yang diceitakan banyak orang, mereka berkata mahasiswa adalah kaum istimewa, lantas tertegun dan bertanya, seperti apa sejatinya mahasiswa.

            Rumusan ideal mahasiswa kaitannya dengan peran dan fungsi terangkum dalam 3 aspek, yaitu :iron stock-regenarasi kepemimpinan, agent of change-agen perubahan, dan social control. Ketiga peran dan fungsi mahasiswa tersebut, memberikan garis besar tentang sosok mahasiswa yang diidamkan bangsa ini. Regenerasi kepemimpinan adalah keniscayaan, maka generasi adalah tenaga penggerak roda kehidupan kenegaraan. Namun perlu kita perhatikan, menjalani ketiga tupoksi mahasiswa tak semudah pulang dan pergi kuliah. Belajar tekun adalah amanah, namun aktif bergerak keluar adalah kebutuhan untuk menangkap lebih ruang gerak mahasiswa. Artinya, mahasiswa tidak bisa diam memendam potensinya karna ego yang dibangun atas dasar perkataan ‘saya sibuk kuliah’.

            Sejenak mari tenangkan diri dan renungkan atas harapan besar bangsa ini terhadap hadirnya kita di medan perguruan tinggi. Ternyaata benar bahwa hidup adalah amanah, maka santai dan larut dalam kenikmatan dunia mahasiswa adalah kesia-siaan ketika diri tak mampu membatasi. Sudah seharusnya kita terbangun, dan melek bahwasanya kewajiban kita lebih banyak dari waktu yang tersedia.

“Banyak anak muda yang tumbang karna korupsi, mereka lupakan visi dan hanyut pada nikmat duniawi” – Najwa Shihab

            Tegakkan semangat dan bulatkan tekad, bangun komitmen diri bahwa kita adalah calon dari pemimpin elit bangsa ini. Tak pantas kita tertidur lelap, jika tanggung jawab kepentingan orang banyak tak kelar karna nafsu egoisme pribadi. Kita bernarasi bukan menjadikan anda sebagai pemaki jalanan saat aksi pemerintahan atau penerbit kartu kuning saat pemimpin yang ‘mungkin’ tak loyal akan kepentingan rakyat. Narasi ini terbentuk sebagai agenda penyadaran agar hidup tak lagi datar tanpa tujuan. Berawal basmalah hingga niat menghantar kepada kesuksesan kita di dunia dan akhirat.

           
sumber gambar : m.caping.co.id
           
                       

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Peran Petani Berdasi di era Revolusi Industri 4.0

Indonesia kini jauh berbeda ,dengan citranya sebagai negara besar ,seakan tak menjadi penghalang bagi masyarakatnya untuk saling berhubungan . Perbedaan itu kian mencolok ,ketika pola hidup yang ditampilkan para pemangku tongkat peradaban seakan tak mengindahkan kaidah tradisional .Indonesia saat ini ,tak lagi aman dengan penampilan santai menikmati zaman ,revolusi indutri berangsur merebut peradaban tradisional.Generasi muda sebagai sasaran utama penikmat perubahan,menjadi kekhwatiran akan gejala yang mulai di timbulkan , namun kesadaran perlu di timbulkan ,bahwa momentum revolusi haruslah menjadi titik tolak kemajuan ,bagi bangsa besar di ujung tenggara benua terbesar di dunia.             Bersama corak agrarisnya Indonesia ,isu pertanian menjadi topik perhatian utama ,selaras dengan perkataan Bapak Proklamator Ir.Soekarno “ Pangan adalah hidup matinya suatu bangsa” ,maka perlu langkah represif yang baik ,agar pertanian me...

DUNIA SEBAGAI GENGGAMAN, AKHIRAT SEBAGAI TUJUAN

                                          Sebagai manusia tabiat kehidupan kita selalu berorientasi pada tiga hal, harta, tahta, wanita (bag pria). Kita melihat betapa banyak orang sekawan, dunia televisi, serta media sosial mempertontonkan perlombaan ini sebagai ajang status kehidupan di masyarakat. Sebagai seorang muslim kita mengetahui betul bahwa Allah sudah titahkan keinginan manusia itu adalah tabiat yang sudah di firmankan dalam QS Al Hadid ayat 20 . Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah-megah antara kamu serta berbangga-banggaan tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Al...

SELAMAT HARI PEREMPUAN SEDUNIA

            Pada hari ini spesial sekali bagi kaum perempuan sedunia, sejarah mencatat tentang perjuangan perempuan untuk membuka suara dan mengangkat haknya sebagai insan merdeka diakui. Dalam catatan sejarah yang buruk, sempat terjadi kesalahan pemahaman tentang peran perempuan, standarisasinya perempuan sebagai seorang pelayan dapur, maka akses pendidikan sulit serta pernyataan kermerdakaan bersuara di ranah publik. Dahulu terjadi pengekangan tersebut di eropa, hingga pada akhirnya muncullah gerakan feminis yang berusaha memperjuangan hak perempuan. Di tanah airpun demikian, muncullah R.A Kartini, melatarbelakangi kesedihan kaum perempuan pribumi, dan semangat asa membangkitkan perannya untuk bisa berkontribusi dalam fase pembangunan bangsa, yang kala itu kita terjajah dari Belanda dan Jepang.             Islam sedariawal menyadari keterbalakangan pemahaman tentang ...