Langsung ke konten utama

DUNIA SEBAGAI GENGGAMAN, AKHIRAT SEBAGAI TUJUAN

 

                


                Sebagai manusia tabiat kehidupan kita selalu berorientasi pada tiga hal, harta, tahta, wanita (bag pria). Kita melihat betapa banyak orang sekawan, dunia televisi, serta media sosial mempertontonkan perlombaan ini sebagai ajang status kehidupan di masyarakat. Sebagai seorang muslim kita mengetahui betul bahwa Allah sudah titahkan keinginan manusia itu adalah tabiat yang sudah di firmankan dalam QS Al Hadid ayat 20 .

Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah-megah antara kamu serta berbangga-banggaan tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu. (QS Al Hadid ayat 20)

                Di jelaskan dalam ayat tersebut bahwa telah dipandang indah dalam mata kita perhiasan, harta, keturunan yang banyak. Dengan hal itu semua, kita berbangga-bangga sebagai pencapaian luar biasa. Kita ceritakan pada banyak orang tentang anak kita yang berprestasi, istri kita yang cantik dan solihah, juga kita pamerkan harta dalam media sosial, tentang rumah kita yang mewah ataupun jam tangan yang trendi dan bergaya luxuary. Namun, setelah itu perhatikan bahwa Allah menegaskan dengan perumpamaan kenikmatan dunia kita dengan seorang petani yang mendambakan padi menguning agar bisa di panen, apa yang terjadi pada padi yang menguning ? ia hancur dan tak nampak kembali keelokan warna kuning dan tumbuh tinggi padi tersebut. Seperti itulah tabiat harta, tahta, ataupun wanita yang kita banggakan di dunia. Sejatinya ia adalah titipan Allah sebagai bentuk ujian, apakah kita syukuri atau sombongkan . Apakah ia menjadi wasilah mendekatkan diri kepada Allah Pemiliki Alam semesta ataupun menjadi nestapa jurang yang membutakan kita pada jalan kebenaran. Apakah ia menambah ketaatan dengan banyak berinfaq, berdzikir, meluaskan manfaat dengan kekuasaan atau sebaliknya mendekatkan kita dengan kemaksiatan, seperti korupsi, bermain perempuan, dan main club malam sampai tak kenal waktu dan keluarga di rumah.

                Maka teman-teman, pada akhir ayat QS Al Hadid ayat 20, ditegaskan bahwa itu semua adalah sendau gurau atau permainan di dunia, namun nampak banyak yang tertipu olehnya. Sejenak kita refleksikan teman-teman. Pada hari dimana Allah berikah kita keberkahan harta, istri solihah, anak yang banyak dan hebat, serta jabatan yang bagus. Pertanyaannya bukan tentang kuantitas, bukan pula tentang status apa kita dipandang di masyarakat. Namun tentang apakah ketaatan kita bertambah, amal kita semakin meluas dengannya, serta ketenangan kita semakin hangat baik lahir dan batin. Sebab hidup ini adalah persinggahan, waktunya sebentar namun sangat menentukan. Semoga Allah beri kita hidayah, tuntunan yang baik, serta lingkungan yang solih dan solihah, agar terpeliharanya kita dari fitnah dunia.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Peran Petani Berdasi di era Revolusi Industri 4.0

Indonesia kini jauh berbeda ,dengan citranya sebagai negara besar ,seakan tak menjadi penghalang bagi masyarakatnya untuk saling berhubungan . Perbedaan itu kian mencolok ,ketika pola hidup yang ditampilkan para pemangku tongkat peradaban seakan tak mengindahkan kaidah tradisional .Indonesia saat ini ,tak lagi aman dengan penampilan santai menikmati zaman ,revolusi indutri berangsur merebut peradaban tradisional.Generasi muda sebagai sasaran utama penikmat perubahan,menjadi kekhwatiran akan gejala yang mulai di timbulkan , namun kesadaran perlu di timbulkan ,bahwa momentum revolusi haruslah menjadi titik tolak kemajuan ,bagi bangsa besar di ujung tenggara benua terbesar di dunia.             Bersama corak agrarisnya Indonesia ,isu pertanian menjadi topik perhatian utama ,selaras dengan perkataan Bapak Proklamator Ir.Soekarno “ Pangan adalah hidup matinya suatu bangsa” ,maka perlu langkah represif yang baik ,agar pertanian me...

SELAMAT HARI PEREMPUAN SEDUNIA

            Pada hari ini spesial sekali bagi kaum perempuan sedunia, sejarah mencatat tentang perjuangan perempuan untuk membuka suara dan mengangkat haknya sebagai insan merdeka diakui. Dalam catatan sejarah yang buruk, sempat terjadi kesalahan pemahaman tentang peran perempuan, standarisasinya perempuan sebagai seorang pelayan dapur, maka akses pendidikan sulit serta pernyataan kermerdakaan bersuara di ranah publik. Dahulu terjadi pengekangan tersebut di eropa, hingga pada akhirnya muncullah gerakan feminis yang berusaha memperjuangan hak perempuan. Di tanah airpun demikian, muncullah R.A Kartini, melatarbelakangi kesedihan kaum perempuan pribumi, dan semangat asa membangkitkan perannya untuk bisa berkontribusi dalam fase pembangunan bangsa, yang kala itu kita terjajah dari Belanda dan Jepang.             Islam sedariawal menyadari keterbalakangan pemahaman tentang ...