Langsung ke konten utama

Ulik Kepemimpinan: Kepemimpinan Level 5






            Segala puji bagi Allah atas begitu luar biasanya curahan nikmat, shalawat serta salam semoga tercurah kepada beliau pemimpin peradaban Nabi Muhammad SAW. Syukur mendalam karna Allah memudahkan kita untuk mencari karunianya di berbagi literature khazanah keilmuan. Semoga ilmu-ilmu yang kita gali dapat memberikan kebermanfaatan untuku ummat.

            Tulisan ini menghayati secara ringkas dan mendalam dari sebuah buku berjudul “ Good to Great” yang ditulis oleh Jim Collins, seorang guru dari para pemimpin di sector bisnis dan social. Khusus untuk tulisan ini, kita akan membedah Chapter pertama dari pengembaraan panjangnya menemukan prinsip-prinsip kepemimpinan hebat yang ditemukan dari penelitiannya. Satu permulaan unik, bahwa buku ini tercipta dari sebuah statement sobat mastah yang berkata bahwa bukunya yang dahulu built to last  tak berguna ! why ?  hemm baca sendiri bukunya kalo penasaran yak,hehe.

            Perlu dipahami, perjalanan panjang Collins and friends dihasilkan dari penjaringan 500 perusahaan fortune yang diseleksi hingga mencapai 11 perusahaan yang memiliki spesifikasi kriteria berat. Dan hasilnya adalah Kepemimpinan Level Lima. Yaps, seperti apa dan bagaimananya kita akan ulik lebih dalam !

            Sebelum jauh melangkah, jika kita membaca bukunya secara langsung, mungkin akan banyak kita temui istilah-istilah tentang perusahaan, namun jangan khwatir, om Collins telah menitipkan pesan agar kita memasang mindset awal bahwa buku ini bukanlah diperuntukan bagi mereka para praktisi bisnis ataupun social, hasil dari buku ini dapat kita terapkan untuk organisasi atau bahkan kebaikan diri pribadi. Oke sekarang kita masuk kepada topic bahasan !

            TERKEJUT ! Ketika hasil dari penelitiannya tentang karakter pribadi dari top manajemen perusahaan yang memiliki pemimpin level lima adalah mereka yang terlahir dengan racikan paradoksal anatara kerendahan hati dan tekad baja profesional. Pemimpin yang tidak menonjolkan diri dan menunjukan tekad kuat untuk melakukan apapun yang membuat institusi yang dipimpinnya menjadi hebat. Ambisi mereka bukan untuk kejayaan diri pribadi, tapi untuk kebaikan institusi. Hasilnya mereka mencapai titik kejayaan pencapaian institusinya, dan bukan hanya keoptimalan yang bertahan pada saat masanya saja, namun mereka berhasil membuat kejayaan lestari bagi institusinya.

            Studi kasus harian, para pemimpin level lima tak pernah banyak omong tentang banyaknya kontribusi yang telah ia lakukan terhadap institusi, bahkan ketika kalian bertanya kepada mereka tentang kejayaan institusinya, mereka cenderung menghindari perkataan  tentang kontribusi pribadinya. Yaps, dalam keseharian mereka tampak biasa, namun secara diam-diam mencipta hasil luar biasa. Corak tekad membaja sangat tergambar jelas pada kesetiannya untuk melakukan apa yang harus ia lakukan bagi institusinya, tak pernah peduli betapa pun sulitnya.


DUA SISI KEPEMIMPINAN LEVEL 5
Tekad Profesional
Kerendahan Hati
Mencipta hasil luar biasa, pemantik tegas dalam transisi bagus ke hebat
Menunjukkan kerendahan hati yang memikat, menjauhkan pemujaan public; tidak pernah membanggakan diri
Menunjukan tekad tak tergoyahkan untuk mengerjakan apa yang harus dilakukan untuk mendapatkan hasil jangka panjang terbaik, tak peduli betapa pun hasilnya
Bertindak dengan keteguhan hati yang sunyi dan tenang; utamanya mengandalkan standar yang mengilhami, bukan karisma yang mengilhami, untuk memotivasi
Mematok standar dalam membangun institusi hebat yang lestari ; tidak mau kurang dari itu
Menyalurkan ambisi ke dalam perusahaan, bukan diri pribadi;memberikan panggung bagi penerus supaya bias mencapai kesuksesan lebih hebat dalam generasi berikutnya

Chapter pertama kita focus membahas tentang siapa itu pemimpin level 5, InsyaAllah selanjutnya kita akan mengulas tentang apa yang di lakukan pemimpin level 5 hingga membuat kehebatan lestari pada insitusinya.

sumber gambar : https://glints.com/id

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Peran Petani Berdasi di era Revolusi Industri 4.0

Indonesia kini jauh berbeda ,dengan citranya sebagai negara besar ,seakan tak menjadi penghalang bagi masyarakatnya untuk saling berhubungan . Perbedaan itu kian mencolok ,ketika pola hidup yang ditampilkan para pemangku tongkat peradaban seakan tak mengindahkan kaidah tradisional .Indonesia saat ini ,tak lagi aman dengan penampilan santai menikmati zaman ,revolusi indutri berangsur merebut peradaban tradisional.Generasi muda sebagai sasaran utama penikmat perubahan,menjadi kekhwatiran akan gejala yang mulai di timbulkan , namun kesadaran perlu di timbulkan ,bahwa momentum revolusi haruslah menjadi titik tolak kemajuan ,bagi bangsa besar di ujung tenggara benua terbesar di dunia.             Bersama corak agrarisnya Indonesia ,isu pertanian menjadi topik perhatian utama ,selaras dengan perkataan Bapak Proklamator Ir.Soekarno “ Pangan adalah hidup matinya suatu bangsa” ,maka perlu langkah represif yang baik ,agar pertanian me...

DUNIA SEBAGAI GENGGAMAN, AKHIRAT SEBAGAI TUJUAN

                                          Sebagai manusia tabiat kehidupan kita selalu berorientasi pada tiga hal, harta, tahta, wanita (bag pria). Kita melihat betapa banyak orang sekawan, dunia televisi, serta media sosial mempertontonkan perlombaan ini sebagai ajang status kehidupan di masyarakat. Sebagai seorang muslim kita mengetahui betul bahwa Allah sudah titahkan keinginan manusia itu adalah tabiat yang sudah di firmankan dalam QS Al Hadid ayat 20 . Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah-megah antara kamu serta berbangga-banggaan tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Al...

SELAMAT HARI PEREMPUAN SEDUNIA

            Pada hari ini spesial sekali bagi kaum perempuan sedunia, sejarah mencatat tentang perjuangan perempuan untuk membuka suara dan mengangkat haknya sebagai insan merdeka diakui. Dalam catatan sejarah yang buruk, sempat terjadi kesalahan pemahaman tentang peran perempuan, standarisasinya perempuan sebagai seorang pelayan dapur, maka akses pendidikan sulit serta pernyataan kermerdakaan bersuara di ranah publik. Dahulu terjadi pengekangan tersebut di eropa, hingga pada akhirnya muncullah gerakan feminis yang berusaha memperjuangan hak perempuan. Di tanah airpun demikian, muncullah R.A Kartini, melatarbelakangi kesedihan kaum perempuan pribumi, dan semangat asa membangkitkan perannya untuk bisa berkontribusi dalam fase pembangunan bangsa, yang kala itu kita terjajah dari Belanda dan Jepang.             Islam sedariawal menyadari keterbalakangan pemahaman tentang ...